Wednesday, February 27, 2013

Spanyol masih memperlihatkan tim terkuat di Eropa saat ini setelah tampil sebagai kampiun Piala Eropa 2012 dengan mengalahkan Italia 4-0 di pertandingan final di Stadion NSK Olimpijs'kyj, Kiev, Senin (2/7) dinihari WIB.

Sukses itu membuat Spanyol mencatatkan sejarah sebagai tim pertama yang mampu tampil sebagai juara di tiga turnamen besar secara berturut-turut. Sebelumnya, Spanyol menjadi kampiun di Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010.

Permainan Spanyol dan Italia berlangsung menarik, dan terjadi jual beli serangan, terutama di babak pertama. Spanyol sudah unggul 2-0 di babak pertama lewat gol David Silva dan Jordi Alba.

Italia berusaha mengejar ketertinggalan di babak kedua. Namun tim besutan Cesare Prandelli ini mengalami kesulitan untuk mengejar ketertinggalan mereka setelah hanya bermain dengan sepuluh orang di pertengahan babak kedua. Akibatnya, Spanyol dapat menambah satu gol lagi melalui dua pemain pengganti Fernando Torres dan Juan Mata.

Babak Pertama

Spanyol dan Italia mengawali laga dengan permainan cepat. Italia terlebih dahulu memberikan tekanan ke pertahanan Spanyol, namun dapat dimentahkan barisan belakang lawan.

Sang juara bertahan memberikan respon dengan melakukan tekanan ke pertahanan Italia. Pada menit kesepuluh, Xavi melepaskan tendangan keras yang masih melambung tipis di atas mistar gawang Gianluigi Buffon.

Setelah melakukan tekanan bertubi-tubi ke pertahanan Italia, Spanyol akhirnya unggul lebih dulu di menit ke-14. Menerima umpan dari tengah, Cesc Fabregas menusuk pertahanan Italia dari sisi kanan sebelum memberikan ympan ke depan gawang Buffon. David Silva langsung menyambar bola dengan tandukannya yang membuat Buffon tidak berdaya.

Italia memberikan respon, dan melakukan tekanan ke pertahanan Spanyol. Italia mendapatkan tendangan bebas setelah Mario Balotelli dilanggar pada menit ke-16. Tapi Andrea Pirlo melambung di atas mistar gawang.

Pergantian pemain terpaksa dilakukan Italia dengan menarik keluar Giorgio Chiellini yang mendapat cedera di kaki kanan. Cesare Prandelli lalu memasukkan Federico Balzaretti di menit ke-22.

Peluang diperoleh Italia melalui Balotelli pada menit ke-25, tapi umpan silang dari sisi kiri pertahanan Spanyol dapat ditepis kiper Iker Casillas sebelum disambar kepala ujung tombak Azzurri itu. Selang dua menit kemudian, giliran Antonio Cassano yang menguji Casillas.

Ancaman kembali dihadirkan Italia di pertahanan Spanyol untuk menyamakan kedudukan. Cassano melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti, tapi dapat ditinju Casillas pada menit ke-32.

Keasyikan menyerang, pertahanan Italia lengah. Spanyol sukses menggandakan keunggulannya pada menit ke-42 setelah Jordi Alba yang menerima umpan Xavi selanjutnya memperdayai Buffon. Skor 2-0 bertahan hingga babak pertama usai.



Babak Kedua

Italia melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Antonio Di Natale, dan menarik keluar Cassno. Tertinggal dua gol, Italia langsung melakukan tekanan ke pertahanan Spanyol. Namun tim Matador justru yang lebih dulu menghadirkan ancaman. Pergerakan Fabregas membuat pertahanan Italia harus bekerja keras.

Balotelli yang diharapkan dapat memecahkan kebuntuan Italia belum memperlihatkan tajinya akibat mendapat pengawalan ketat dari barisan belakang Spanyol. Namun lini kedua mulai aktif melakukan tusukan ke jantung pertahanan Spanyol.

Peluang diperoleh Italia pada menit ke-51 melalui Di Natale, tapi dapat diamankan Casillas. Kiper Real Madrid ini menepis tendangan bebas Pirlo di menit ke-57. Balotelli segera menyambut bola muntah, tapi tendangannya melebar. Rasa frustrasi mulai terlihat di wajah Balotelli.

Italia selanjutnya melakukan pergantian pemain kembali dengan memasukkan Thiago Motta, dan menarik keluar Riccardo Montolivo. Laga berjalan satu jam, giliran Spanyol menarik keluar Silva, dan memasukkan Pedro.

Namun pergantian Montolivo dengan Motta ternyata membawa malapetaka bagi Italia. Motta yang baru beberapa menit menginjakkan kaki di lapangan mengalami cedera, dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Akibatnya, Italia hanya bermain dengan sepuluh orang, karena sudah melakukan tiga kali pergantian pemain.

Unggul jumlah pemain membuat Spanyol terlihat nyaman memainkan bola. Sebaliknya, Italia mengalami kesulitan untuk keluar dari tekanan La Furia Roja. Praktis permainan hanya berlangsung setengah lapangan, karena Italia lebih memperkuat barisan belakang sambil sesekali mencoba melakukan serangan balik.

Unggul dua gol tidak menghentikan Spanyol menekan pertahanan Italia. Pelatih Vicente del Bosque memasukkan Fernando Torres, dan menarik keluar Fabregas. Kepercayaan itu langsung dibayar Torres dengan mencetak gol ketiga bagi Spanyol setelah menerima umpan dari Xavi di menit ke-83.

Spanyol pun memasukkan Juan Mata dan menarik keluar Iniesta pada menit ke-88. Mata pun langsung memberikan kontribusi dengan melesakkan gol keempat selang satu menit kemudian hasil kerja sama dengan Torres. Skor ini bertahan hingga pluit panjang ditiupkan wasit.

Berikut starting line up kedua tim:
Spanyol (4-3-3): Casillas; Arbeloa, Ramos, Pique, Jordi Alba; Xavi, Xabi Alonso, Busquets; Iniesta, Fabregas, Silva
Subs: Valdes, Reina, Albiol, Javi Martinez, Juanfran, Cazorla, Jesus Navas, Pedro, Torres, Negredo, Mata, Llorente

Italia (4-3-1-2): Buffon; Abate, Barzagli, Bonucci, Chiellini; De Rossi, Pirlo, Marchisio; Montolivo; Cassano, Balotelli
Subs: Sirigu, De Sanctis, Ogbonna, Balzaretti, Thiago Motta, Giaccherini, Giovinco, Nocerino, Di Natale, Borini, Diamanti

No comments:

Post a Comment