MARYLAND – Timnas Spanyol sukses menjalani uji coba dengan kemenangan saat menyudahi perlawanan El Salvador, Minggu 8 Juni 2014. Dua gol David Villa menjadi penentu kemenangan La Furia Roja.
Memulai pertandingan, seperti biasa Spanyol langsung menekan pertahanan El Salvador. Dan Vicente Del Bosque menepati janjinya dengan memainkan striker Diego Costa dari menit awal. Tidak lama pertandingan berjalan, Spanyol mendapatkan peluang emas usai Costa dijatuhkan di kotak terlarang di menit ketiga. Sayang, eksekusi Cesc Fabregas masih melambung di atas mistar gawang.
Tidak lama berselang, kiper El Salvador mampu melakukan penyelamatan yang baik saat mengahalau sepakan Pedro. Melihat aksi seperti itu, membuat kiper El Salvador, Carillo semakin percaya diri.
Penampilan gemilang kiper El Salvador tentu membuat barisan penyerangan Spanyol menjadi sedikit kesulitan untuk mencetak gol. Dan, sampai pertandingan babak pertama usai, kedudukan masih sama kuat 0-0.
Lanjut di interval kedua, Del Bosque melakukan beberapa perombakan pemain. Nama-nama seperti David Silva, David Villa, dan Santi Cazorla akhirnya masuk menggantikan Andres Iniesta, Pedro, dan Fabregas.
Namun, Spanyol bukannya membuka peluang, malah harus tertekan dari El Salvador. Namun, berkat penampilan disiplin bek-bek Spanyol, El Salvador pun juga urung mencetak gol.
Setelah melakukan beberapa kali percobaan, Spanyol akhirnya memecahkan kebuntuan di menit ke-60. Berawal dari umpan lambungXabi Alonso yang disambut Sergio Ramos, lalu dengan tenang memberikan umpan ke Villa yang kemudian langsung meneruskan bola ke gawang yang sudah kosong karena kiper sudah keluar dari sarangnya. Spanyol pun memimpin 1-0.
Sudah memimpin, Spanyol tidak mau menang dengan skor tipis. Hal itu terlihat dari kegigihan La Roja untuk menambah pundi-pundi gol. Gol kedua Spanyol pun terjadi di penghujung pertandingan, tepatnya di menit ke-88 kembali melalui aksi Villa yang memanfaatkan umpan David Silva. Skor pun menjadi 2-0.
Hingga pertandingan berakhir, kedua Negara tidak mampu menciptakan gol lagi. Skor pun tetap 2-0 untuk keunggulan Spanyol.
Saturday, June 7, 2014
Pecah Ligamen, Reus Batal ke Brasil

Bahkan ia terlihat menitikan air mata saat dibopong keluar lapangan. Rekan satu tim dan staff kepelatihan mencoba memberikan dorongan moril kepada sang pemain.
Kabarnya pemain yang membela Borussia Dortmund ini langsung dilarikan ke rumah sakit di Kota Mainz untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Hasilnya, pria berusia 25 tahun ini diketahui mengalami pecah ligamen di pergelangan kaki kirinya dan sudah dapat dipastikan ia akan absen dalam perhelatan turnamen sepakbola terbesar di dunia ini, seperti yang beritakan Football-Italia, Sabtu (7/6/2014)
.
Saturday, March 1, 2014
Wednesday, February 26, 2014
Keangkeran 'Setan Merah' luntur di Yunani

Babak pertama, Olympiakos terlihat lebih berani melakukan delay bola yang lebih lama. Mereka mencoba membongkar pertahanan United dengan sangat sabar. United masih berupaya membangun serangan dari bawah. Tetapi pressing yang dilakukan oleh Olympiakos sangat ketat.
United masih berupaya membangun serangan dari bawah. Tetapi pressing yang dilakukan oleh Olympiakos sangat ketat. Menit 28 Campbell dari sisi kanan berusaha menggiring bola dengan cepat. Tetapi sepertinya dia lupa kepada dua rekannya yang menunggu umpan, namun dia terus berusaha menggiring bola hingga mudah diatasi.
Menit 38, Maniatis melakukan tembakan jarak jauh kaki kiri, namun bola justru berbelok usai mengenai kaki Alejandro Dominguez. skor berubah 1-0 unggul Olympiakos. Skor tersebut bertahan hingga laga turun minum.
Babak kedua, Unggul satu gol membuat Olympiakos kian gencar melakukan serangan, lagi lagi petaka buat United, menit 55 Campbell meliuk dengan cepat dari sisi kiri ke tengah, kemudian dia melepaskan tembakan kaki kiri yang sulit dijangkau De Gea.
Secara permainan, apa yang sudah ditunjukkan oleh Olympiakos sangat baik. Mereka punya lebih banyak kesempatan untuk mencetak gol. Sebanyak empat kesempatan menembak berhasil dilepas dan hanya bisa dilawan satu kali saja.
Peluang emas dia dapatkan saat menerima umpan Smalling, sekali kontrol, dia sudah berhadapan dengan kiper, namun sepakannya melambung tinggi. Yunani kini bukan menjadi taman bermain yang nyaman buat United. Rekor head to head yang begitu baik sama sekali tidak berfungsi malam ini. Apalagi penampilan Olympiakos yang sangat bagi di level domestik diteruskan di kancah Liga Champions. Tak heran, kekalahan United dari Olympiakos memang Setan Merah kalah secara peluang.
Welbeck melakukan umpan terobosan kepada Van Persie disisi kanan, namun tembakan pemain asal Belanda itu tidak membuat Roberto kesulitan. Dan wasit akhiri laga dengan skor 2-0 untuk Olympiakos.
Susunan Pemain
Olympiakos (4-2-3-1): Roberto; Leandro, Manolas, Marcano, Holebas; Maniatis, Ndinga; Campbell, Dominguez, Perez; Olaitan
Cadangan: Megyeri; Paulo Machado, Samaris, Fuster, Papadopoulos, Bong, Valdez
Man. United (4-2-3-1: De Gea; Smalling, Ferdinand, Vidic, Evra; Cleverley, Carrick; Valencia, Rooney, Young; Van Persie
Cadangan: Lindegaard; Giggs, Chicharito, Welbeck, Kagawa, Buttner, Fellaini
Sekolah adiwiyata
Sekolah adiwiyata adalah Sekolah yan peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Dengan adanya program adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi kesehatan tubuh kita.ADIWIYATA berasal dari 2 kata sansekerta yaitu ADI dan WIYATA. Adi sendiri mempunyai arti yaitubesar, agung, baik, ideal atau sempurna. Sedangkan Wiyata mempunyai arti tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika.ADIWIYATA artinya tempat yang besar, agung, baik dan indah yang dimana tempat itu digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika.
Tujuan Adiwiyata
Tujuan Umum
Membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang
Tujuan Khusus
Mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui tata kelola sekolah yang baik untuk untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
. Prinsip-prinsip Dasar Program Adiwiyata
1. Partisipatif
Komunitas sekolah terlibat dalam manjemen yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran.
2. Berkelanjutan
Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.
Wednesday, January 8, 2014
Sekaten
Sekaten diadakan setiap bulan Mulud untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada tanggal 12 Mulud diselenggarakan Grebeg Mulud. Kemudian diadakan pesta rakyat selama dua minggu. selama dua minggu ini pesta rakyat diadakan di Alun-alun utara. Pesta rakyat menyajikan pasar malam, arena permainan anak dan pertunjukan-pertunjukan seni dan akrobat. Pada hari terakhir Sekaten, diadakan kembali acara Grebeg di Alun-alun Utara. Upacara Sekaten diadakan pertama kali pada masa pemerintahan Kerajaan Demak
Batik Solo Trans
Sekolah adiwiyata adalah Sekolah yan peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Dengan adanya program adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi kesehatan tubuh kita.ADIWIYATA berasal dari 2 kata sansekerta yaitu ADI dan WIYATA. Adi sendiri mempunyai arti yaitubesar, agung, baik, ideal atau sempurna. Sedangkan Wiyata mempunyai arti tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika.ADIWIYATA artinya tempat yang besar, agung, baik dan indah yang dimana tempat itu digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika.
Tujuan Adiwiyata
Tujuan Umum
Membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang
Tujuan Khusus
Mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui tata kelola sekolah yang baik untuk untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
. Prinsip-prinsip Dasar Program Adiwiyata
1. Partisipatif
Komunitas sekolah terlibat dalam manjemen yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran.
2. Berkelanjutan
Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.
Monday, October 21, 2013
generasi muda berencana

Permasalahan remaja pada saat ini merupakan permasalahan yang kompleks. Disamping jumlah yang sangat banyak, yaitu mencapai 27,6% dari total penduduk indonesia yaitu sekitar 64 juta jiwa, di samping itu juga rentan akan kasus kawin muda, terlibat dalam penyalahgunaan Napza, beresiko terkena HIV dan AIDS. Data menunjukan bahwa usia kawin pertama di indonesia pada perempuan, baru mencapai 19,8 tahun (SDKI, 2007). Padahal di harapkan usia perkawinan pertama adalah 21 tahun. Sementara itu data dari BNN tahun 2008 menunjukan bahwa jumlah pengguna Napza sampai dengan tahun 2008 adalah 115,404 orang. Dimana 51,986 (45,04 %) dari total penggunaan adalah mereka yang berusia remaja (usia 16-24 tahun). Mereka yang pelajar sekolah berjumlah 5.484 orang (4,75%) dan mahasiswa berjumlah 4,055 orang (3.51%). Untuk kasus HIV dan AIDS, menunjukan bahwa hampir setengahnya (45,9%) kasus AIDS berasal dari kelompok usia 20-29 tahun.
Oleh karena itu hadirnya Duta Mahasiswa di tengah-tengah remaja dan mahasiswa dinilai sangat strategis, karena menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, sebanyak 71 persen remaja lebih menyukai curhat dengan teman sebayanya. Pengadaan program yang di lakukan BKKBN untuk remaja yang di kembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja / Mahasiswa sehingga mereka mampu melangsungkan :
1. Jenjang pendidikan secara terencana
2. Berkarir dalam perkerjaan secara terencana
3. Serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan Reproduksi
Di tunjuknya saya sebagai Duta Mahasiswa GenRe Provinsi Kepri, untuk mengikuti Pemilihan Duta Mahasiswa Tingakat Nasional di Jakarta yang di mulai pada tanggal 6 s/d 10 Mei 2012 menjadi kebanggaan bagi diri saya bisa mewakili provinsi, dan walaupun pada saat ini keberuntung itu tidak berpihak kepada saya untuk menjadi Duta Nasional GenRe 2012, dengan terpilihnya Duta Mahasiswa GenRe Sauqi Maulana dari Kalimantan Selatan dan Ni Putu Asteria Yuniarti dari Bali terpilih sebagai Duta Mahasiswa GenRe 2012 tingkat nasional
tidaklah dengan hal itu membuat saya patah semangat untuk mensosialisasikan substansi program Genre yang harus di miliki olah generasi muda bangsa indonesia khususnya kepri, yaitu :
1. 8 funsi keluarga
2. Pendewasaan usia perkwinan (PUP)
3. TRIAD KRR
4. Pendidikan keterampilan hidup
5. Advokasi dan KIE
6. Gender
Pengembanagn 8 fungsi keluarga yang di maksudkan adalah yaitu pengembangan melalui fungsi agama, budaya, lingkungan, ekonomi, kesehatan reproduksi,sosialisasi pendidikan,perlindungan dan cinta dan kasih. Pendewasaan perkawinan adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga pada saat perkawinan di harapkan mencapai usia minimal 20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.TRIAD KRR maksudnya remaja harus menghindari seks bebas, narkoba dan HIV dan AIDS. Pendidikan keterampilan hidup yang dimaksudkan dalam program genre adalah pendidikan non formal yang memberikan keterampilan non formal, sosial, intelektual/akademis dan vokasional untuk berkerja secara mandiri. Advokasi adalah materi yang di berikan didalam PIK Remaja atau mahasisiwa agar remaja di dalam PIK R/M dapat melakukan loby dan menyampaikan Informmasi kepada pembuat kebijakan agar mendukung kegiatan PIK, KIE yang di maksud adalah kegiatan yang di lakukan PIK R/M dalam menyampaikan Informasi mengenai substansi GenRe. dan Gender adalah pandangan masyarakat tentang perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi sosial serta dapat berubah dengan perkembangan zaman.
Wednesday, October 2, 2013
Agar Tak Lalai Menimbang Tradisi
Oleh: Hasan Al Banna
Di masa yang serba modern saat ini, apakah segala hal yang mengandung masa lalu (tradisi) masih diperlukan? Tentu tidak mudah menjawab pertanyaan yang demikian. Di satu sisi, masyarakat harus menyesuaikan diri dengan kondisi zaman yang senantiasa, bahkan begitu pesat pergerakannya. Di lain sisi, masyarakat tidak lahir dari budaya yang kosong.
Sulit untuk dipungkiri bahwa kenyataannya masyarakat (manusia) memang membutuhkan pijakan budaya. Mau tidak mau, budaya yang pernah tumbuh di belakang masyarakat, yakni masa lampau, harus ditoleh oleh masyarakat itu sendiri. Ya, semacam cermin untuk menata diri dalam menyikapi masa depan (masa kini).
Namun, tidak dapat pula dibantah bahwa kearifan tradisi kerap pula diabaikan masyarakat modern. Segala hal yang sangkut-menyangkut dengan tradisi dianggap sekedipan mata. Padahal, ibarat pakaian, tentu budaya masa lampau tidak serta merta harus dikenakan secara terus-menerus. Dengan kata lain, masa lampau (tradisi) adalah harus tetap dilestarikan.
Menjadi gaun yang tetap tergantung di lemari kemodernan, yang dapat dipakai sekali waktu. Namun, andai tiba masa mengenakan baju budaya masa lalu, sudah barang tentu tidak sekadar bertengger di tubuh, tetapi ruhnya menyusup juga sampai ke jiwa pemakainya. Inilah sebenarnya hakikat pelestarian!
Hampir dipastikan, hakikat pelestarian demikian yang menjadi pijakan Badan Kesbang Pol. dan Linmas Provinsi Sumatera Utara dalam menggelar Pementasan Pelestarian Seni Budaya di Lapangan Simpang Tiga, Perbaungan (3 Juli 2010) dan di Alun-alun Tengku Amir Hamzah, Stabat (10 Juli 2010).
Pementasan kolosal berjudul “Cinta Tanah Air” karya/sutradara M. Raudah Jambak hadir dalam wujud seni perunjukan kolaborasi, yang digelar untuk mengajak masyarakat (penonton) sejenak mengenakan pakaian masa lalu (tradisi). Melalui pertunjukan “Cinta Tanah Air”, masyarakat memiliki peluang untuk berkaca pada kearifan masa lampau.
Pertunjukan “Cinta Tanah Air” membentangkan kenyataan bahwa para leluhur Indonesia sejak zaman perjuangan, masa kemerdekaan dan zaman sesudahnya senantiasa menjunjung nilai-nilai keindonesiaan yang satu meskipun berangkat dari keberagaman. Seperti yang terungkap dalam narasi pertunjukan, bangsa Indonesia (dalam konteks lokal adalah Sumatera Utara) ditumbuhi ‘tanaman’ yang penuh ragam warna.
Tentu, ragam warna tersebut tidak boleh hilang begitu saja. “Indonesia memiliki keragaman budaya yang luar biasa. Semuanya merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya. Kita sebagai warga negara wajib memelihara keragaman budaya tersebut sebagai rasa cinta kita kepada tanah air.
Dari sekian banyak keragaman budaya itu, Sumatera Utara termasuk salah satu di antaranya. Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan dalam berbagai cara, salah satunya melalui seni tradisi. Dan Sumatera Utara sangat terkenal dengan seni tradisinya...”
Pertunjukan “Cinta Tanah Air” melibatkan tiga dimensi seni pertunjukan sekaligus; teater, musik dan tari. Tidak mengherankan pula, pertunjukan ini melibatkan tiga kelompok yang mewakili dimensi tersebut. Komunitas Home Poetry (M. Raudah Jambak, dkk) menyumbangkan hasil cipta seni yang mewakili dimensi teater. Semula kelompok ini tekun berproses di ranah sastra, tetapi dalam perjalanan prosesnya, terlibat juga dalam dunia pertunjukan (teater).
Di masa yang serba modern saat ini, apakah segala hal yang mengandung masa lalu (tradisi) masih diperlukan? Tentu tidak mudah menjawab pertanyaan yang demikian. Di satu sisi, masyarakat harus menyesuaikan diri dengan kondisi zaman yang senantiasa, bahkan begitu pesat pergerakannya. Di lain sisi, masyarakat tidak lahir dari budaya yang kosong.
Sulit untuk dipungkiri bahwa kenyataannya masyarakat (manusia) memang membutuhkan pijakan budaya. Mau tidak mau, budaya yang pernah tumbuh di belakang masyarakat, yakni masa lampau, harus ditoleh oleh masyarakat itu sendiri. Ya, semacam cermin untuk menata diri dalam menyikapi masa depan (masa kini).
Namun, tidak dapat pula dibantah bahwa kearifan tradisi kerap pula diabaikan masyarakat modern. Segala hal yang sangkut-menyangkut dengan tradisi dianggap sekedipan mata. Padahal, ibarat pakaian, tentu budaya masa lampau tidak serta merta harus dikenakan secara terus-menerus. Dengan kata lain, masa lampau (tradisi) adalah harus tetap dilestarikan.
Menjadi gaun yang tetap tergantung di lemari kemodernan, yang dapat dipakai sekali waktu. Namun, andai tiba masa mengenakan baju budaya masa lalu, sudah barang tentu tidak sekadar bertengger di tubuh, tetapi ruhnya menyusup juga sampai ke jiwa pemakainya. Inilah sebenarnya hakikat pelestarian!
Hampir dipastikan, hakikat pelestarian demikian yang menjadi pijakan Badan Kesbang Pol. dan Linmas Provinsi Sumatera Utara dalam menggelar Pementasan Pelestarian Seni Budaya di Lapangan Simpang Tiga, Perbaungan (3 Juli 2010) dan di Alun-alun Tengku Amir Hamzah, Stabat (10 Juli 2010).
Pementasan kolosal berjudul “Cinta Tanah Air” karya/sutradara M. Raudah Jambak hadir dalam wujud seni perunjukan kolaborasi, yang digelar untuk mengajak masyarakat (penonton) sejenak mengenakan pakaian masa lalu (tradisi). Melalui pertunjukan “Cinta Tanah Air”, masyarakat memiliki peluang untuk berkaca pada kearifan masa lampau.
Pertunjukan “Cinta Tanah Air” membentangkan kenyataan bahwa para leluhur Indonesia sejak zaman perjuangan, masa kemerdekaan dan zaman sesudahnya senantiasa menjunjung nilai-nilai keindonesiaan yang satu meskipun berangkat dari keberagaman. Seperti yang terungkap dalam narasi pertunjukan, bangsa Indonesia (dalam konteks lokal adalah Sumatera Utara) ditumbuhi ‘tanaman’ yang penuh ragam warna.
Tentu, ragam warna tersebut tidak boleh hilang begitu saja. “Indonesia memiliki keragaman budaya yang luar biasa. Semuanya merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya. Kita sebagai warga negara wajib memelihara keragaman budaya tersebut sebagai rasa cinta kita kepada tanah air.
Dari sekian banyak keragaman budaya itu, Sumatera Utara termasuk salah satu di antaranya. Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan dalam berbagai cara, salah satunya melalui seni tradisi. Dan Sumatera Utara sangat terkenal dengan seni tradisinya...”
Pertunjukan “Cinta Tanah Air” melibatkan tiga dimensi seni pertunjukan sekaligus; teater, musik dan tari. Tidak mengherankan pula, pertunjukan ini melibatkan tiga kelompok yang mewakili dimensi tersebut. Komunitas Home Poetry (M. Raudah Jambak, dkk) menyumbangkan hasil cipta seni yang mewakili dimensi teater. Semula kelompok ini tekun berproses di ranah sastra, tetapi dalam perjalanan prosesnya, terlibat juga dalam dunia pertunjukan (teater).
ISTILAH ISTILAH DRAMA
1. Sutradara : orang yang memberi pengarahan dan bertanggung jawab atas masalah artistik dan teknis dalam pemetasan drama, pembuatan film.
2. Penokohan : teknik atau cara-cara menampilkan tokoh
3. Macam-macam tokoh : TOKOH UTAMA IALAH TOKOH YANG SANGAT PENTING DALAM MENGAMBIL PERANAN DALAM KARYA SASTRA.
DUA JENIS TOKOH : TOKOH DATAR ( FLASH CHARACTER ) DAN TOKOH BULAT ( ROUND CHARACTER ).
TOKOH DATAR IALAH TOKOH YANG HANYA MENUNJUKKAN SATU SEGI, MISALNYA BAIK SAJA ATAU BURUK SAJA. SEJAK AWAL TOKOH YANG JAHAT AKAN TETAP JAHAT.
TOKOH BULAT IALAH TOKOH YANG MENUNJUKKAN BERBAGAI SEGI BAIK BURUKNYA, KELEBIHAN DAN KELEMAHANNYA.
Tokoh introvert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh ketidaksadarannya.
Tokoh ekstrovert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh kesadarannya.
Tokoh protagonis adalah tokoh yang disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya.
Tokoh antagonis adalah tokoh yang tidak disukai pembaca atau penikmat satra karena sifat-sifatnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)